Sebenarnya
saya mau membahas buku ini setelah membahas gamenya lebih dulu sih, tapi karena
tugasnya adalah menulis resensi buku, jadi saya bahas sekarang deh. Untuk
gamenya sendiri akan saya bahas di beberapa postingan ke depan ya.
Judul: The Art of Journey
Pengarang, Illustrator: Matthew Nava
Penerbit: Bluecanvas, Inc.; 1st edition
Jilidan: Hardcover, 188 halaman
Rilis: September 2012
|
Buku ini adalah art book dari game berjudul Journey,
sebuah game indie dari developer Thatgamecompany yang memenangkan banyak award tahun 2012 lalu. Karena banyaknya respon fan art dari para penggemar gamenya,
akhirnya pihak developer pun merilis art book ini. Buku ini berisi artwork dari
gamenya mulai dari konsep awal, sketsa, pengembangan, hingga desain akhirnya. Baik
dari desain karakter, environment, sampai scheme warna yang digunakan. Ada juga
beberapa halaman yang berisi fan art
dari penggemar yang ikut ditampilkan.
Beberapa preview halaman isinya.
(sumber gambar: Amazon.com)
|
Nuansa warna-warna yang lembut pada gamenya tetap
terasa di buku ini. Atmosfirnya pun tetap stunning.
Meskipun ada beberapa gambar atau konsep yang tidak ditemui pada hasil akhir game
jadinya, namun masih tetap enak dilihat dan masih bisa dijadikan referensi
karena itu adalah bukti pematangan ide dari sang artist, hasil dari sebuah brainstorming yang memang diperlukan
dalam setiap karya desain.
Salah satunya dapat dilihat desain karakter utamanya.
Karena sang penggagas konsep dari game ini yaitu Jenova Chen menginginkan kesan yang universal tanpa terikat unsur budaya
manapun, maka Matt Nava sang artist pun mengembangkan desain karakter yang awalnya
berkesan ketimuran menjadi berjubah lebih panjang yang sederhana sampai menutupi tangannya, sehingga
lebih berkesan misterius dan anonymous.
Pengembangan konsep desain karakter.
(sumber gambar: The Art of Journey - Hardcover Art Book Reveal ) |
Selain disajikan dengan hardcover eksklusif, yang
keren dan unik adalah buku ini disajikan dengan fitur tambahan yaitu AR (augmented reality). Yaitu sebuah fitur
yang memungkinkan kita untuk melihat bentuk 3D modelnya dengan menyorot halaman
menggunakan kamera smartphone. Bekerja
sama dengan Daqri 4D paltform, kita bisa mendownload aplikasi AR viewer nya secara gratis di web-store
sesuai OS masing-masing (saat ini baru tersedia untuk iOS dan Android). Wow,
jadi tidak hanya gambar-gambar 2D nan menawan saja yang bisa dinikmati, tapi
juga tampilan 3D nya yang juga bergerak seperti dalam gamenya.
Beberapa screenshot tampilan fitur AR pada buku Art of Journey.
(sumber gambar: screenshot video Journey AR Viewer)
|
Sepertinya belum ada art book yang disajikan dengan tambahan fitur AR seperti ini. Tapi jika dibandingkan dengan art book game sejenis yang lainnya, art book ini tidak hanya memuat gambar-gambar dan konsep saja, tapi juga diberikan sedikit penjelasan bagaimana konsep game itu dikembangkan, referensi apa saja yang dipakai, alasan kenapa konsep awal menjadi berbeda dengan hasil akhir, juga kendala selama pengembangan artworknya.
Catatan seperti itu membuat saya tahu bagaimana
susahnya membuat artwork yang tepat, karena konseptor dan artworker harus
saling memberi masukan. Jadi saya berni nilai 8/10 untuk art book ini.
Terakhir, apa kata sang artist tentang buku ini?
“Working in ‘The Art of Journey’ was definitely something that I feel proud of in that… and feel like it’s meaningful to your own life. I hope when you read this book, that you’ll be able to see how much love and work went into this game and take something like that for the next time you play Journey.” – Matthew Nava, Art Director.
Lihat video "The Art of Journey - Hardcover Art Book Reveal" di sini
Lihat video "Journey AR Viewer" di sini
No comments:
Post a Comment